Perjalanan hidup
seperti apa yang ingin kau jalani.?
Sebelum membaca motivasi ini, iringi saat membaca dengan musik instrument dari Ost Full House ini ya, biar lebih terasa testenya :-D . Saya bukan penggila K-POP, tapi musik film ini yang cukup menggugah untuk motivasi dan pas kalau dalam bentuk instrument saja.
Sebelum membaca motivasi ini, iringi saat membaca dengan musik instrument dari Ost Full House ini ya, biar lebih terasa testenya :-D . Saya bukan penggila K-POP, tapi musik film ini yang cukup menggugah untuk motivasi dan pas kalau dalam bentuk instrument saja.
Langkah kaki
yang tak pernah letih untuk mengejar ambisi yang mengimbibisi dalam darah,
menjalar ke seluruh tubuh menyuplai dan mengedarkan Oksigen kehidupan di setiap
sel-sel tubuhmu, sampai tak pernah kau rasa dari mana kamu berasal, dari siapa
kamu ada, dari siapa kamu dilahirkan dan dari mana asal kamu yang dulu.
Keadaanmu kini
membuatmu berpikir lebih maju untuk menghadapi masa depan dan dimana kamu
berada nanti, namun tetaplah ingat, kota ini adalah bagian dari mimpi
di kehidupan nyatamu yang dulu. Jika kamu punya impian yang tercapai, maka jagalah, jagalah dengan sangat. Karena dia adalah amanah yang sangat sulit dijaga, sangat sulit saat kamu menyadari dan merasakan bahwa Tuhan selalu bersama dan mengawasi.
di kehidupan nyatamu yang dulu. Jika kamu punya impian yang tercapai, maka jagalah, jagalah dengan sangat. Karena dia adalah amanah yang sangat sulit dijaga, sangat sulit saat kamu menyadari dan merasakan bahwa Tuhan selalu bersama dan mengawasi.
Ketika mulai
melangkah di kehidupan yang baru, kaki terasa berat mengangkatnya untuk bertolak
dari Joglo yang telah lama menjadi
singgahsana dikala kamu senang, sedih, suka dan duka. Sudut-sudut Joglo masih terekam sangat jelas
bagaimana saat kamu merajuk karena kesesalan dan kekesalan yang seolah tiada
henti dan membuatmu mati rasa yang terasuk ke hatimu.
Kau benci dengan
semua itu, tak pandang saat suka ataupun duka. Karena yang ada mereka selalu
menganggapmu rendah, hingga membuat hatimu mati dan hanya membenci dan hanya
selalu membenci. Pernah kau inginkan semua terbiarkan begitu saja hingga mati
menjemput. Tapi kau tahu mati itu tak akan bisa dan tak akan pernah bisa
merubah dan menyelesaikan masalah. Benci, benci dan hanya benci yang akan kau
bawa, kau bawa benci itu untuk kau tunjukkan bahwa kau tak akan bisa dan tak
akan pernah bisa direndahkan lagi.
Kini, kau
buktikan semua itu, sebelum kau beranjak ke kota ini. Kau pulihkan
sinyal-sinyal kehidupan kedewasaanmu dengan memulainya sangat polos. Yah, kau
begitu polos saat menghadapi dunia luar kota yang lebih panas dari pada kota
asalmu. Berlanjut dengan meteor-meteor yang mengelilingi planet biru yang kau
tumbuhkan dengan penuh hati-hati dan sangat polos itu. Rajukan-rajukan yang tak
perlu kau lontarkan tak seharusnya kau lontarkan.
Plesbek ke tahun sebelumnya membuatmu
tenang. Karena disana kamu pernah menemui hatimu yang tentram dengan merasakan
sesuatu yang sangat dekat, begitu sangat dekat. Kamu bisa merasakan sesuatu itu
karena harapan-harapanmu yang tertunda, tertunda dan tertunda. Kamu yang setiap
hari membayangkan dan meminta harapan-harapan itu, membuatmu selalu mendekat
kepada yang kamu mintai. Namun setelah kau dapati apa yang menjadi harapanmu
itu, seakan terasa begitu saja tiada yang spesial, malah kau abaikan apa yang
kau impi-impikan. Coba pikir, harapan-harapan yang kau inginkan setelah
tercapai kau campakkan dengan mudah tanpa kau pikir dalam-dalam dan resapi
kembali nikmat Tuhanmu yang kau terima, yang kau minta, yang kau harapkan, namun
dengan mudah kau kufuri nikmat yang belum tentu orang lain bisa mendapati seperti
apa yang kau miliki.
Batinmu yang
gersang cobalah kembali ke masa itu, saat kau terima mata pelajaran yang begitu
sepele tapi sangat berharga dan setiap orang pasti membutuhkan, Aqidah Akhlak. Yah,
yang itu, BAB yang itu sedikit demi sedikit kau praktekkan meski sulit. Ditambah
ilmu yang setiap pagi di radio itu, semakin membuatmu tentram.
Saat kau semakin
dewasa, di ujung masa pencarian ilmu harus dihadapkan dengan tantangan baru agar
hatimu bisa lebih kuat dan tegar. Karena hal itu sesuatu yang baru, kau
lagi-lagi terlihat polos dan bingung. Keadaan yang kau pikir bisa teratasi
dengan satu tangan ternyata tak mampu, sampai kedua tanganmu turunpun tetap tak
mampu. Akhirnya kedua tanganmu bisa menahan semua itu ketika kakimu datang
membantu yang dibangunkan oleh kedua matamu di kala malam gelap yang membuat
lingkunganmu ikut terbangun dan membasuh raut wajah yang penuh sayat-sayat
menjadi lebih ringan, otak yang gersang menjadi sejuk saat air wudlu merembesi
di antara sela-sela rambut kulit kepala. Tangan menjadi bergetar, dan kaki
semakin mantap untuk membawa ke atas sajadah. Kau hadapkan diri ke Tuhanmu
seolah-olah kau melihat Dia, bicara denganNYA dan memperhatikanNYA. Namun kau
tak mampu melakukan itu, lalu kau coba membayangkan Dia melihatmu,
memperhatikanmu dan mengawasimu serta menjagamu, itu membuatmu lebih tenang
meski sangat sulit, sangat sangat sulit.
Kemudian kau
linangkan air matamu dalam do’a karena masalah hatimu yang terlalu awam
menerima nikmat yang Tuhanmu berikan, ya tentang perasaanmu terhadap makhluk
ciptaanNYA. Benar, kau terlalu awam untuk memasuki dunia itu. Maka dari itu
Tuhanmu menskenario cintamu untuk makhlukNYA dengan harapanmu yang sangat
dangkal tanpa pernah kau memperhitungkan dan memikirkan makhlukNYA yang kau
cinta itu. Hingga dari kisah ini kau dapat pelajaran yang begitu berharga, kau
bisa mengenal orang-orang hebat yang sebelumnya tak pernah kau kenal, yang saat
semua orang hanya bisa mengagumi tapi kau bisa mengenalnya malah lebih dekat.
Selain itu, kau bisa mendekat pada siapa yang memberi perasaan itu, perasaan
yang sempat kau yakini makhluk ciptaanNYA itu akan hadir di hidupmu, yang pada
akhirnya dia membuatmu sadar dengan sendirinya bahwa kau masih perlu mengenal
Tuhanmu.
Di ujung masa
ilmu yang kau jalani, kini melangkah dengan pasti lebih berat di kota ini.
Kalimat yang sempat kau lontarkan di acara yang menurutmu spesial kini terjadi
nyata. “Gak oleh juara gak popo, tapi
kudu oleh seng gawe soal”. Kata-kata yang sederhana namun penuh keyakinan
dalam hatimu itu ternyata disaat yang bersamaan Tuhan juga mendengarnya dan
mencatatnya menjadi masa depamu, iya dia yang kini menjadi tempatmu mencari
ilmu, di kota ini.
Coba pikirkan
kembali setiap katamu yang kau ucap, tidakkah Tuhan tuli.?. Tidak, bahkan Dia
mendengar semua ucapanmu menjadi do’a yang tak kau sadari. Jika kata-kata itu
menjadi skenario yang indah yang sudah Dia rencanakan, maka tak ada yang tak
mungkin dan tak ada yang tak bisa jadi. Maka jaga setiap kata yang hendak kau
ucap, karena setiap kata adalah do’a, benar dalam ajaran agama. Tapi toh
sebaik-baik kamu menghentikan ucapan yang hendak dilontarkan, Tuhanpun sudah
tahu kan tentang hati dan pikiranmu, kau ingin berucap apa, tapi Tuhan Sangat Maha
Segalanya, Dia memberi ampun ke semua umatNYa, maka cepatlah perbaiki dan tiada
yang sia-sia saat kamu menghentikan kata-kata yang tak layak kau ucap.
Kini tinggal kau
apakan apa yang kau miliki sekarang, tataan hatimu mulai mengkristal walau
masih saja hancur ketika seutas kertas yang lewat dan perasaan-perasaan kian
membuatmu berpikir lagi dan lagi. Matangkan setiap kejadian yang kau lihat di
sekitarmu melalui hikmah yang kau terapkan begitu sulit di masa lalumu itu, tak
apa saat orang melihat atau memandang kamu seperti orang yang sangat alay, saat
orang menganggap kamu galau, alay, kepo atau apapunlah. Buatlah kata-kata
sederhana yang dapat memotivasimu sendiri, tak perlu orang lain yang memotivasi
jika kamu sendiri yang bisa membakar air dalam hatimu. Namun masukan-masukan
dari luar tetaplah kau terima namun tak serta merta, tak mentah-mentah kau
telan begitu saja, pilah dan pilihlah dengan mendekat lagi ke Tuhanmu dan orang
tuamu.
Iya, buatlah
kata-kata sederhana yang kau ciptakan sendiri, yang bisa membakar air dalam
jiwamu. Tak apa orang menganggap kau orang alay, galau, kepo dan lain
sebagainya terhadap kata-katamu dan kelakuanmu. Selagi kata-katamu bisa menjadi
kekuatan yang luar bisa, maka suatu saat orang-orang akan melihat sendiri air
yang tersimpan dalam jiwamu bisa menjadi bahan bakarmu untuk sukses. Sukses
dunia akhirat, dan selama apa yang kau lakukan itu benar, maka siapa lagi yang
harus ditakuti.?. Namun tetap asah dengan kesabaran, karena jika tidak maka kau
tak bisa hidup. Dan katakan dengan keras di keyakinanmu, “Tak ada yang bisa
menghentikan langkahku selama ALLOH bersamaku dan kakiku tak akan lelah
melangkah selama ALLOH tak memberitahu kapan aku mati, gak sabar gak hidup, selama
benar siapa takut”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah meninggalkan lapak Anda disini.